Archimedes |
Dari banyak ilmuwan zaman dulu, Archimedes mungkin yang paling modern. la gunakan
konsep-konsep matematis untuk menyelidiki dunia fisik dengan cara yang serupa
dengan Isaac Newton dan ilmuwan-ilmuwan lain zaman Pencerahan. Setelah dididik
di Alexandria, Mesir, Archimedes kembali kerumahnya di Syracuse dipulau Sisilia
dan melayani di bawah sponsor Hieron
II. Archimedes Salah satu prestasi awal Archimedes adalah dikembangkannya
rumusan rumusan untuk menemukan luas dan volume bola serta silinder. Untuk
kurva yang berbentuk tidak
teratur, ia representasikan permukaannya sebagai segitiga-segitiga atau persegi panjang
kecil dan menjumlahkan luasnya.
Archimedes membangun penemuan-penemuan dengan tangannya sendiri tidak seperti filsuf-filsuf Yunani
lainnya. Ia diakui berjasa merancang baut Archimedes untuk menaikkan permukaan air, yang diterapkan
untuk mengirigasikan ladang.
Eksperimen-eksperimennya dengan pengungkit menghasilkan pernyataan hukum mesin-mesin sederhana:
beban dikalikan dengan jarak
beban tersebut bergerak, sama dengan upaya dikalikan dengan jarak lewat mana upaya tersebut
dikerahkan. Archimedes memberitahu Hieron
II bahwa dengan tempat berdiri dan pengungkit yang cukup panjang, ia bisa menggeser dunia. Hieron
menantangnya untuk dengan tangan kosong menyeret
sebuah perahu ke luar dari air. Archimedes pun memasang kere yang telah ditemukannya kepada perahu
tersebut dan berhasil menyeretnya ke
pantai.
Masalah yang lebih sulit adalah perintah Hieron untuk memastikan apakah sebuah mahkota baru itu dibuat dari
emas murni. Tetapi Archimedes memecahkan masalah tersebut dengan menemukan cara untuk menguji kepadatan mahkota tersebut (massa-nya dibagi
dengan volume-nya). Ia gunakan hukum keterapungan yang ia temukan sementara ia sedang mandi: benda yang dicelupkan ke dalam air diapungkan ke
atas oleh gaya yang sama dengan bobot air
yang dipindahkannya, yang pada gilirannya tergantung kepada volume air yang dipindahkannya.
Archimedes meletakkan mahkota baru itu di atas sebuah timbangan dimana pada
piring lainnya diletakkan emas murni yang massa-nya sama. Lalu ia benamkan semuanya itu ke dalam air.
Kalau timbangannya tetap seimbang setelah
dibenamkan, mahkota baru tersebut pasti mempunyai kepadatan yang sama dengan sampel emas tersebut,
membuktikan bahwa mahkota tersebut memang
emas murni. Ketika ia sadar bahwa ia telah menemukan solusinya, ia berseru, "Eureka!" (Aku
telah menemukannya).
Dalam Perang Punic yang
Kedua, Syracuse bersekutu dengan Carthage melawan
kekuatan Kekaisaran Romawi. Dengan bantuan Archimedes, rakyat Syracuse berhasil mempertahankan kota
mereka. Ia diakui berjasa menemukan ketapel dan peralatan untuk membakar, yang
membantu warga menahan serangan
pasukan Romawi selama tiga tahun. Akhirnya kota itu jatuh pada tahun 212 Sebelum Masehi, dan pasukan
Romawi menyerbu ke dalam kota tersebut.
Seorang prajurit Romawi berjumpa dengan seorang pria berusia 75 tahun sedang menggambar di atas tanah.
Pria tua ini menegurnya karena menginjak
gambarnya tersebut. Maka sang prajurit pun membunuhnya dengan pedang, tidak sadar bahwa ia
baru saja membunuh ilmuwan besar itu.
0 Response to "Sejarah Tentang Hukum Archimedes Fisika (287-212 SM)"
Post a Comment