Galen |
Galen, ahli fisika Yunani, hidup di zaman ketika Kekaisaran
Romawi mendominasi Eropa. Bangsa Romawi menekankan kesehatan publik dalam
pendekatan mereka terhadap kedokteran. Mereka bangun saluran air untuk mengalirkan
air bersih, saluran pembuangan untuk mengalirkan limbah, dan tempat mandi
publik untuk kebersihan pribadi. Terlepas dari segala keberhasilannya,
pendekatan ini pun mempunyai keterbatasannya. Pendekatan ini gagal memberikan
pengobatan terhadap penyakit-penyakit individual, dan tidak memperhitungkan anatomi.
Galen lah yang membantu mengatasi kekurangan kedokteran Romawi ini.
Setelah belajar kedokteran di Pergamum di Asia Kecil dan
Korintus di Yunani, Galen kemudian pergi ke Alexandria, Mesir. Perpustakaan dan
museum besar di sana menyimpan dua tengkorak lengkap manusia. Galen percaya
bahwa, "Seorang dokter perlu mempelajari tubuh, seperti seorang arsitek
perlu mengikuti sebuah rencana". Karena hukum Romawi melarang pembedahan
mayat, Galen pun membedah babi, kambing, dan orang utan. Ia gambarkan apa yang ia
lihat secara rinci. Ia belajar banyak, tetapi tidak segalanya yang ia temukan pada
hewan itu berlaku pada tubuh manusia. Umpamanya, jaringan pembuluh darah di
bawah otak itu umum pada hewan, tetapi pola ini tidak ditemukan pada manusia.
Galen belajar lebih banyak tentang anatomi manusia ketika ia kembali ke Pergamum pada tahun 157 untuk
menjadi dokter di sebuah sekolah para gladiator. Galen mengobati petarung
petarung yang terluka dan mempelajari anatomi manusia.
Galen pindah ke Roma pada tahun 162 dan mendemonstrasikan
manfaat pengetahuan yang telah diperolehnya itu. Eudemus, seorang dokter terkenal, menderita kelumpuhan ringan pada
tangan kanannya. Setelah dokter dokter setempat gagal menolongnya, Eudemus
memanggil dokter baru tersebut. Galen pun menanyakan kepada Eudemus tentang
cidera-cidera yang dideritanya belakangan ini. Eudemus pernah terlempar dari
kereta kuda sehingga lehernya cidera. Galen tahu bahwa syaraf dari jari itu
berhubungan dengan tulang punggung. Bukannya merawat jari Eudemus, Galen
merawat syaraf dileher Eudemus. Pasiennya pulih total. Dengan kesuksesannya tersebut,
Marcus Aurelius, sang kaisar Romawi,
mengangkat Galen menjadi dokter istana.
Seumur hidupnya, Galen menulis banyak sekali buku dan
tulisan medis, lebih dari 100 di antaranya sudah dikenal orang. Buku-bukunya memuat
campuran fakta, opini, sekaligus kekeliruan. Ia tunjukkan
bahwa pembuluh arteri itu membawa darah dan bukan udara, tetapi ia lewatkan penemuan
penting bahwa jantung adalah pemompa darah.
Karena kepercayaannya
yang monoteistik (kepercayaan
kepada satu Allah tunggal), ajaran-ajaran Galen disenangi para tokoh agama Abad Pertengahan.
Kepercayaan Galen bahwa penyakit itu disebabkan oleh
ketidak-seimbangan dalam empat cairan vital, atau humor tubuh, diterima
selama berabad-abad. Dianggap bahwa dokter bisa memulihkan kesehatan seseorang
dengan mengeluarkan
darah dan menyeimbangkan keempat humor tersebut.
Baru setelah
tahun 1700-an
lah para tokoh medis mengemukakan beberapa
kekeliruan mendasar dari teori-teori Galen.
bagus2 saya suka saya suka saya manyak suka
ReplyDeletemenambah informasi dan wawasan kak makasih
ReplyDeletealfastamp