Pythagoras |
Pythagoras adalah rumus yang digunakan untuk mencari panjang
sisi pada sebuah segitiga siku-siku. Penemu rumus ini adalah seorang
ahli matematika dari Yunani yang bernama Pythagoras.
Ide paling terkenal dalam geometri dikembangkan
lebih dari dua ribu tahun yang
lalu oleh Pythagoras-seorang
sarjana Yunani kuno yang percaya kepada
pakaian sederhana, milik sederhana,
dan sering sering memeriksa diri. Pythagoras
dilahirkan di pulau Samos di Laut Aegean. la banyak berkeliling di Mesir dan
mengunjungi Babel mencari pengetahuan. Kira-kira tahun 530 Sebelum Masehi, ia menetap
di Crotona, sebuah koloni Yunani di Itali
Selatan, dan mendapatkan murid-murid pengikut yang kemudian disebut sebagai "Pythagoreans".
Pythagoras percaya bahwa dunia ini matematis sifatnya. Ia terapkan matematika terhadap musik dan
menemukan bahwa suara instrumen berdawai itu berhubungan dalam perkalian
sederhana dengan panjang dawainya. Kalau
dawai yang satu ditekan sehingga bagian yang bergetar itu separuh panjang semulanya, suara yang
terdengar itu satu oktaf lebih tinggi. Temuan-temuan seperti itu tentang
matematika dalam musik, atau "harmonik", tetap penting sekarang ini.
Pythagoras juga melihat tatanan matematika dalam astronomi. Ia percaya bahwa planet-planet mengorbit matahari
pada interval-interval yang
berhubungan dengan panjang dawai
harmonik. la beranggapan bahwa gerakan planet-planet
itu melahirkan suara musikal, "harmoni bola-bola". Pandangan tentang musik planet ini tidaklah
langgeng, tetapi Pythagoras toh benar ketika mengatakan
bahwa bintang pagi dan bintang malam itu objek yang sama. Bintang inilah yang kemudian dikenal
sebagai "Aphrodite" oleh bangsa Yunani
dan "Venus" oleh bangsa Romawi.
Tetapi, Pythagoras paling dikenal karena kontribusinya terhadap geometri. Ia kembangkan teorema Pythagoras: panjang
kuadrat dari sisi miring sebuah
segitiga siku-siku itu sama dengan jumlah panjang kuadrat kedua sisi lainnya. Bangsa Mesir menggunakan
fakta ini lebih awal, tetapi Pythagoras
lah yang memahami perbedaan antara suatu perkiraan empiris dengan suatu bukti matematika yang
kuat.
Tetapi suatu penemuan menghancurkan Pythagoras dan para pengikutnya. Mereka percaya bahwa angka-angka utuh
yang umum itu (1, 2, 3, 4 dan seterusnya) dan pecahan yang terbentuk oleh angka
tersebut (1/2, 1/3, 2/3,1/4, 3/4, dan seterusnya) sudah cukup untuk menjelaskan seluruh matematika dan alam. Tetapi juga mereka temukan
bahwa diagonal sebuah bujursangkar tidak
bisa dinyatakan sebagai perbandingan dari dua angka. Tidak ada dua angka utuh yang bisa ditemukan
sedemikian rupa sehingga kuadrat yang satu itu
persis dua kali kuadrat yang lain. Penemuan ini menimbulkan kerusuhan di antara para hagoreans. Mereka berhasil
menindas penemuan ini selama bertahun-tahun.
Dengan kepercayaan mistik mereka, Pythagoreans itu dianggap eksentrik dan bahkan radikal oleh sesama mereka.
Kegiatan politik mereka ujung-ujungnya mengakibatkan dibuangnya Pythagoras. Ia
lari ke Megapontum, sebuah kota
Yunani di Itali Selatan, di mana akhirnya ia meninggal. Tidak satu pun tulisannya selamat, walaupun
murid-muridnya mencatat kepercayaan-kepercayaannya dan mungkin juga
menambahkannya.
0 Response to "Sejarah Mengenai Asal Mula Rumus Mathematics Pythagoras (580-500 SM)"
Post a Comment