Biography Aristotle |
Aristotle adalah seorang filsuf, ilmuwan, sekaligus pendidik Yunani. Ia dilahirkan di
Makedonia, sebagai putera seorang dokter yang secara pribadi melayani sang
raja. Ketika masih kecil, Ayah Aristotle mengirimnya ke Athena untuk belajar di
Academy of Plato. Plato mengenali dalam diri Aristotle yang ketika itu berusia
17 tahun, suatu hasrat berkobar-kobar untuk belajar, Aristotle tinggal di
Academy Plato tersebut selama dua puluh tahun, pertama-tama sebagai murid lalu
sebagai guru.
Ketika Plato meninggal pada
tahun 348 Sebelum Masehi, Aristotle meninggalkan Athena dan kembali ke
Makedonia. Selama tujuh tahun, Aristotle melayani Raja Philip dari Makedonia
sebagai guru les privat putera sang raja, yaitu Alexander. Pemikir terbesar di
dunia zaman dulu menjadi guru les privat individu yang kemudian menjadi
pemimpin militer terbesarnya, yaitu Alexander Agung. Murid dan guru ini
membentuk ikatan persahabatan yang kuat. Pada tahun 336 sebelum Masehi,
Alexander menjadi Raja Makedonia setelah Ayah nya wafat. Usianya baru 20 tahun
ketika itu. Ia segera ingin menaklukkan kerajaan-kerjaaan besar di dunia-dan
betul-betul melaksanakannya. Aristotle kembali ke Athena dan membentuk
sekolahnya sendiri, Lyceum di mana ia lanjutkan karya kehidupannya aristotle
mengadakan pengamatan-pengamatan yang teliti, mengumpulkan spesimen-spesimen,
merangkum, dan mengklasifikasikan segala pengetahuan yang ada tentang dunia
fisik.
Pendekatannya yang sistimatis menjadi demikian berpengaruh sehingga
belakangan berevolusi menjadi metode ilmiah dasar yang digunakan di dunia
Barat. Ide-ide Aristotle bukan saja berlaku bagi dunia fisik. Selama hidupnya
ia menghasilkan tulisan-tulisan
tentang logika-yang dianggap sebagai karyanya yang terpenting-serta
tulisan-tulisan tentang metafisika, fisika, etika, dan ilmu pengetahuan
alam. Dalam
topik yang disebut belakangan itulah Aristotle menjadi salah satu dari ilmuwan
pertama yang mengumpulkan dan secara sistimatis mengklasifikasikan
spesimen-spesimen biologis. Dalam politik, ia menyarankan bahwa bentuk
pemerintahan yang ideal adalah kombinasi antara demokrasi dengan monarki.
Pada tahun 323 Sebelum Masehi,
Alexander Agung yang sudah berusia 33 tahun itu meninggal karena demam Babel.
Dengan wafatnya itu, Aristotle menghadapi ancaman di Athena karena permusuhan
yang lama antara Athena dengan negeri asalnya, Makedonia. Konsekuensinya,
Aristotle meninggalkan Athena dan tinggal di pulau di Laut Aegean, di mana ia
meninggal setahun kemudian. Setelah kematiannya, banyak buku catatan
Aristotle disimpan di goa-goa dekat rumahnya.
Belakangan buku-buku catatannya itu dibawa ke perpustakaan besar di
Alexandria di Mesir. Walaupun buku-buku catatannya itu digunakan dan dihargai
oleh sarjana-sarjana Islam, karya-karyanya itu hilang atau terlupakan di Eropa
akibat zaman Gelap. Belakangan karya-karyanya itu diperkenalkan kembali, dan
telah memberikan pengaruh besar terhadap semua pemikiran Barat selama
berabad-abad.
0 Response to "Biografi Mengenai Aristotle (384-322 SM)"
Post a Comment