Mortir Prancis |
Jika kita mendefinisikan
senapan sebagai “sebuah tabung yang dilalui proyektil yang ditembakkan”,
maka senapan angin kuno tipe yang masih digunakan oleh
penduduk asli lembah Sungai Amazon. Pada 245 SM, insinyur asal Yunani Ctesibius
(270-? SM) menemukan senapan angin bertekanan udara, yang terdiri dari tabung
perunggu dengan piston yang dapat menembakkan anak panah.
Pada tahun 1040, bubuk
mesiu diciptakan di Cina dan digunakan untuk pembakaran dan peledak
industri. Seperti yang telah dijabarkan di muka, bubuk mesiu awalnya digunakan
untuk meluncurkan proyektil dari senapan jinjing yang seukuran dengan senapan
modern di Arab pada 1304.
Senapan besar (artillery)
dibandingkan dengan senapan kecil (bedil, pistol, dan lain-lain) terdiri dari
meriam, howitzer, dan mortir. Meriam Cina pertama kali muncul
pada abad tiga belas. Bangsa Cina juga diketahui telah menggunakannya
untuk menghalau armada Mongolia dari pantai Jepang pada 1281. Meriam angkatan
laut digunakan di kapal-kapal laut Eropa pada 1346. Meriam-meriam ini didisain
untuk menembak dengan lintasan peluru selurus-lurusnya ke target yang tampak.
Howitzer dikembangkan pada abad tujuh belas di angkatan perang Inggris dan
Belanda, dan digunakan untuk menembakkan granat berbusur tinggi ke target jarak
jauh, bahkan kerap yang tidak nampak oleh mata.
Mortir merupakan perhitungan
dari ide howitzer yang berkembang dari bentuk asalnya selama Perang
Dunia I. Mortir menembakkan proyektilnya dengan lintasan sangat
tinggi, sehingga saat mencapai target sesungguhnya jatuh dari ketinggian
tertinggi sehingga menambah kecepatan jatuhnya. Artileri asalnya
merupakan mulut senapan bermuatan, yang berarti proyektil
dijatuhkan atau didorong untuk membuka laras depan senapan. Sejak abad sembilan
belas artileri biasanya sudah bergagang, yang berarti
diletakkan di dalam ruang tembak di ujung lawan mulut senapan.
Namun mortir masih tetap berupa mulut bermuatan.
Meskipun senapan besar sudah
muncul pada abad tiga belas, baik system tekanan udara maupun bubuk mesiu
tidak, cukup praktis atau akurat untuk senapan kecil. Arquebus yang merupakan
asal-muasal senapan modern pertama kali muncul di Spanyol pada sekitar 1450 dan
berhasil digunakan saat Spanyol menghalau Prancis dicerignola, ltalia pada
tahun 1503. Pada tahun 1570 musket flintlock tempat bubuk terbakar oleh gesekan
batu api dengan metal, digantikan oleh arquebus.
Seperti pendahulunya, musket
bermuatan di mulut, sebuah metode dengan proyektil diselipkan ke ujung depan
tabung. Sistem ini menjadi standar bagi senapan maupun pistol selama 200 tahun
ke depan . Pada 1846, Hoviller di Prancis memproduksi peluru metal fungsionil
pertama, seperti yang digunakan hari ini. Perbaikan ini memungkinkan pengisian
senjata jinjing dibagian gagang, bukan di mulut. Namun dalam banyak kejadian
proyektil masih dapat ditembakkan hanya sekali setiap waktu sampai ditemukannya
mauser.
0 Response to "Sejarah Senapan Angin (Tahun 1281)"
Post a Comment